Mendorong pertumbuhan karyawan
Karyawan Anda memiliki tujuan dan minat yang dapat Anda bantu untuk berkembang. Mendorong pertumbuhan karyawan dapat menunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai mereka sebagai manusia seutuhnya dan bahwa Anda tertarik untuk membantu mereka mengintegrasikan aspek-aspek tersebut ke dalam pekerjaan mereka.
Mendorong pertumbuhan juga berarti mendukung keinginan mereka untuk mempelajari keterampilan baru dan memiliki lebih banyak kesempatan di tempat kerja. Anda dapat membantu karyawan Anda tumbuh dengan:
Manajer yang Buruk
Umumnya, manager yang buruk akan lebih banyak memberikan tekanan pada karyawan. Walaupun tidak semua manajer seperti itu, namun manager yang buruk akan beranggapan bahwa karyawan yang ada dibawahnya sebagai pelampiasan amarah atas kesuksesannya.
Untuk mengurangi kasus ini, ada baiknya pihak perusahaan memberikan pelatihan kepemimpinan pada manajer. Pelatihan kepemimpinan akan memberikan wawasan segar pada manager untuk bisa memperlakukan bawahannya dengan baik.
Tawarkan gaji dan paket tunjangan yang kompetitif
Anda dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang berharga dengan membayar mereka dengan baik dan menawarkan banyak keuntungan. Beberapa manfaat yang mungkin Anda pertimbangkan antara lain:
Anda dapat menentukan apakah Anda memberikan kompensasi yang baik kepada karyawan Anda dengan membandingkan gaji dan opsi tunjangan Anda dengan perusahaan lain dengan ukuran yang sama di wilayah Anda.
Anda juga dapat menawarkan berbagai pilihan manfaat untuk memungkinkan karyawan Anda memilih apa yang paling mereka butuhkan atau nilai. Anda mungkin mempertimbangkan untuk menawarkan bonus ketika karyawan atau tim Anda melebihi kuota mereka. Gaji dan tunjangan yang tinggi dapat menunjukkan kepada karyawan Anda bahwa Anda menghargai mereka dan dapat membangun loyalitas.
Baca juga:Retensi Karyawan: Pengertian, Penyebab, dan Cara Meningkatkannya
Jam Kerja yang Seimbang
Berikanlah karyawan Anda kesempatan untuk bisa menikmati hasil kerja kerasnya. Jangan biarkan mereka bekerja terlalu lama atau menghalangi mereka untuk mengambil hak cutinya. Bila terpaksa, berikanlah gaji lembur pada karyawan yang bekerja diluar jam kerja.
Menanam Budaya dan Lingkungan Kerja yang Ramah Teknologi
Jika kita membicarakan teknologi itu artinya kita membicarakan kemudahan. Membudayakan teknologi pada perusahaan adalah sebagai langkah untuk memenuhi keperluan karyawan. Seperti menggunakan teknologi pada aplikasi akuntansi untuk memenuhi bagian akuntan atau keuangan perusahaan dalam melakukan tugas nya.
Contoh lainnya adalah dengan menyediakan laptop pribadi untuk keperluan kerjanya. Terlebih lagi disaat pandemi atau krisis lingkungan seperti ini, Anda harus bisa membekali setiap karyawan dengan laptop kantor agar mereka tidak lagi kebingungan saat bekerja di rumah.
Baca juga: Warehouse Management System (WMS): Pengertian, Konsep dan Kelebihannya
Masuk keluarnya karyawan pada suatu perusahaan adalah hal yang sudah sangat umum terjadi. Tapi, bila hal tersebut sering sekali terjadi, maka akan memberikan dampak negatif untuk perusahaan. Untuk itu, pihak perusahaan harus bisa menurunkan angka employee turnover ini seminimal mungkin agar tidak terjadi kerugian yang lebih parah.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu mengelola keuangannya dengan rapi agar kerugian lainnya bisa ditekan. Nah, untuk membantu Anda sebagai seorang pebisnis untuk mengelola keuangan, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang memberikan berbagai fitur keuangan terlengkap untuk kebutuhan bisnis Anda, seperti laporan keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan moda, dll.
Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur lain yang mampu membantu manajemen perusahaan Anda, seperti fitur payroll, persedian, stock opname, dll.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Evaluasi Budaya Perusahaan
Strategi terakhir untuk mengatasi turnover karyawan yang tinggi adalah dengan mengevaluasi budaya perusahaan secara teratur. Kenapa harus dilakukan secara teratur? Melakukan evaluasi secara teratur bisa mengembalikan budaya perusahaan ke semula setelah terjadi beberapa perubahan.
Aspek ini, tentunya juga sangat penting untuk dijalankan guna memberikan efek yang jelas selama perusahaan berjalan. Jika budaya perusahaan tidak baik, maka pihak karyawan juga tidak akan bisa menyelesaikan tugas serta tanggung jawab sesuai dengan ketentuan.
Itu dia cara mengurangi turnover karyawan yang bisa Anda terapkan di perusahaan Anda. Selain itu, cara mengatasi turnover karyawan juga bisa Anda coba untuk mencegah terjadinya turnover karyawan yang tinggi. Jadi, segala informasi tersebut akan sangat membantu perusahaan. Tapi, sebenarnya apa penyebab terjadinya turnover karyawan? Mari simak di sini.
Employee turnover atau perputaran karyawan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Seberapa lamanya seorang karyawan bertahan di sebuah perusahaan bisa juga menjadi indikator baik dan tidaknya lingkungan kerja perusahaan.
Mungkin jika hanya ada satu orang karyawan saja yang resign dalam waktu singkat atau di bawah satu tahun saja belum menjadi masalah yang serius. Namun, jika satu per satu karyawan mengundurkan diri dan terjadi secara terus-menerus, tentu ini menjadi sebuah masalah yang serius. Employee turnover yang tinggi bisa menjadi indikator ada bagian dari perusahaan yang tidak sehat. Jika masalah employee turnover ini sudah berada di level serius, tentu perusahaan harus menyikapinya dengan serius dan mengambil tindakan yang dapat mencegah dan mengatasi permasalahan employee turnover yang tinggi.
Menyusun Strategi Engagement Karyawan
Membuat strategi engagement adalah dengan cara membuat program pra karyawan, seperti membuat program insentif, reward, kompensasi, pelatihan skill, atau fleksibilitas jam kerja.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu menerapkan performance interview. Hal ini akan sangat berguna agar pihak perusahaan bisa melakukan evaluasi, dan menentukan langkah selanjutnya yang harus dijalankan dan dikembangkan.
Perusahaan juga harus lebih membuka diri dengan cara melakukan survei tingkat kepuasan pada karyawan, minimal satu bulan sekali.
Kolega dan Budaya Perusahaan yang Buruk
Berdasarkan survei LinkedIn, pada peringkat ketiga terdapat 40% karyawan yang menjadikan kolega dan budaya perusahaan sebagai prioritas waktu memilih pekerjaan.
Budaya perusahaan dan kolega yang bersikap negatif adalah salah satu alasan yang menyebabkan meroketnya turnover karyawan.
Ketika karyawan merasakan stres secara konstan, diabaikan, takut membuat kesalahan kecil, atau mengalami intimidasi di tempat kerja, kemungkinan besar, mereka akan kehilangan motivasi dan tidak akan bertahan dengan perusahaan mereka saat ini.
Dorong keseimbangan antara kerja dan kehidupan
Salah satu cara terpenting untuk mengurangi pergantian karyawan adalah dengan menjadikan ruang sebagai prioritas non-pekerjaan mereka. Mendukung keseimbangan kerja/kehidupan termasuk memungkinkan waktu mulai dan berakhir yang fleksibel, waktu istirahat yang dibayar atau penitipan anak di tempat.
Menunjukkan kepada karyawan Anda bahwa Anda menyadari bahwa mereka memiliki kewajiban di luar tempat kerja dapat membantu mereka merasa kurang stres dan dihargai sebagai manusia seutuhnya.
Kurang Adanya Kesempatan Bertumbuh
Ada kalanya karyawan baru belum bisa melakukan adaptasi secara baik. Mereka membutuhkan waktu lebih untuk bisa belajar dan berkembang. Semakin karyawan diberikan waktu yang cukup untuk beradaptasi, maka tingkat employee turnover akan berkurang secara otomatis.
Seringkali, kesempatan untuk berkembang ini menjadi penyebab meningkatnya angka employee turnover. Untuk menghindari masalah ini, maka diperlukan adanya program orientasi karyawan untuk karyawan yang baru bergabung.